Basarnas Catat Puluhan Operasi SAR di Maluku Utara Sepanjang 2025
pojoklima, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate mencatat 49 operasi Search and Rescue (SAR) sepanjang 1 Januari hingga 27 Desember 2025 di wilayah Provinsi Maluku Utara.
Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani saat jumpa pers rilis akhir tahun mengatakan, total korban yang ditangani dalam puluhan operasi tersebut mencapai 293 jiwa, Sabtu (27/12/2025).
“Dari total 293 korban, sebanyak 263 orang berhasil diselamatkan, 15 orang meninggal dunia, dan 21 orang masih dinyatakan hilang,” ungkap Iwan.
Ia menyebut, operasi SAR sepanjang 2025 paling banyak didominasi kecelakaan laut diantaranya nelayan atau kapal.
“Tercatat 31 kejadian kecelakaan kapal dengan total 149 korban. Dari jumlah itu, 122 orang selamat, 7 orang meninggal dunia, dan 20 orang masih dalam pencarian,” jelasnya.
Selain kecelakaan kapal, Basarnas Ternate juga menangani 13 kejadian kondisi membahayakan manusia.
“Untuk kondisi membahayakan manusia, terdapat 13 kejadian dengan 19 korban, terdiri dari 10 orang selamat, delapan orang meninggal dunia, dan 1 orang hilang,” bebernya.
Sementara, untuk kejadian bencana alam, Basarnas Ternate mencatat lima kejadian dengan total 125 korban.
“Seluruh korban bencana alam berhasil diselamatkan, tidak ada korban meninggal dunia maupun hilang,” katanya.
Dalam mendukung pelaksanaan operasi SAR, Basarnas Ternate diperkuat 113 personel, terdiri dari 49 PNS, 14 CPNS, serta 50 personel PPPK tahap I dan II.
“Selain personel, kami juga mengoperasikan berbagai alat utama SAR laut dan darat, seperti kapal SAR, rescue boat, RIB, rescue car, rescue truck, ATV, hingga perahu karet,” tutupnya.
Maluku Utara terdapat dua kabupaten, lanjut Iwan, yang memiliki potensi SAR sangat rawan, yakni Kabupaten Halmehara Selatan (Halsel), Halmahera Utara (Halut).
“Dua kabupaten itu aktivitas nelayan sangat luar biasa. Namun, itu berbanding terbalik dengan Kota Ternate. Meski memiliki aktivitas laut yang besar tapi dibilang kurang berbahaya,” pungkasnya.

