Ikan Sebagai Kebutuhan Dasar Manusia

Azis Husen.

Oleh : Azis Husen (Dosen Teknologi Hasil Perikanan UMMU Ternate)

Sebagai mahluk sosial yang mempunyai kebutuhan hidup tinggi saat ini produksi hasil perikanan ikan dimanfaatkan sebagai bahan olahan berupa ikan mentah, ikan asap, ikan garam, bakso ikan, sosis ikan, bakasam, terasi, kecap ikan, abon ikan,tepung ikan, krepek ikan dan jenis olahan lainya semuanya adalah untuk kebutuhan konsumsi bagi masyarakat kita baik di tingkat ekonomi bawah, menengah sampai lewel tingkat ekonomi atas. Perlu kita ketahui ikan sampai saat ini masih kita percaya sebagai sumber protein hewani utama bagi kebutuhan konsumsi manusia umumnya, ikan bukan hanya dipakai sebagai bahan pagan tetapi juga dapat digunakan sebagai produk kesehatan, pakan dan kosmetik.

Ikan mempunyai asam lemak omega-3, 6, dan 9 yang tinggi penting untuk kesehatan manusia yaitu asam eikosapentanoat C20:5 atau EPA dan mengandung dokosaheksanoat atau DHA inilah yang kemudian dikatakan sangat penting bagi kita manusia karena tubuh dan otak kita sangat membutuhkan asupan daging ikan setiap hari karena daging ikan mempunyai nilai gizi sangat tinggi. Kata pepatah tanpa ikan hidup kita tidak bersemangat.

Ikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, terutama dalam pemenuhan gizi. Ikan kaya akan protein, asam lemak omega-3, vitamin, dan mineral yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Ikan juga merupakan sumber protein hewani yang mudah dicerna dan kaya akan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh.  Ikan dapat menjadi salah satu solusi utama bagi permasalahan gizi di Indonesia. Ikan kaya akan gizi esensial yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan. Ikan mengandung protein, karbohidrat, vitamin, mineral, asam lemak omega 3, 6, 9 yang baik manfaat nya untuk tubuh manusia. Kandungan asam amino dan omega 3 nya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan bahan pangan sumber protein yang lain nya.

Ikan juga mempunyai komposisi kimia dan nilai gizi yang terkandung didalamnya sesuai dengan spesies, dan umur ikan di

antaranya mempunyai kandungan air 50-85 %, kandungan protein ikan, ikan air tawar dan air laut yaitu 6-32,0 %, kandungan lipid ikan dari 2-20%, karbonhidrat ikan 0,1-1,0% karbonhidrat yang tertinggi terdapat pada kepiting 14,1%, energi pada ikan 100-225 kkal/100g dengan kategori ikan yang berlemak rendah, sedang dan tinggi, untuk  vitamin ikan B1, B2, B6, BC, B12, H, PP dan terdapat sejumlah vitamin kecil yaitu vitamin C dan vitamin B12 dan untuk kandungan mineral ikan 0,6-1,5% .  Komposisi nilai gizi yang tinggi inilah sehingga ikan dijadikan sebagai bahan konsumsi utama untuk manusia, masyarakat kita perlu memanfaatkan ikan sebagai bahan dasar untuk meningkatan pertumbuhan nilai gizi secara maksimal guna untuk memenuhi kebutuhan pangannya agar kualitas kesehatan masyarakat kita baik.

Data dari United Nations Development Programme menetapkan mutu sumber daya manusia SDM Indonesia yang diukur lewat Indeks Pembangunan Manusia IPM sebesar 0,629 berada di urutan 121 dari 187 negara, dengan kata lain ada di paruh bawah bahkan lebih rendah dari rata-rata negara Asia Timur dan Asia Pasifik yaitu 0,683.  Sebagaimana saya pernah membaca sebuah teori yang dikemukakan oleh Abraham Maslow (1943),yang mengatakan kebutuhan tingkat lebih tinggi psikologis hanya dapat dipenuhi dengan baik jika kebutuhan dasar fisiologis manusia sudah terpenuhi dengan baik. Rendahnya peringkat IPM Indonesia diduga ada hubungannya dengan rendahnya tingkat konsumsi ikan, padahal konsumsi ikan terbukti mampu meningkatkan perkembangan otak, pertumbuhan tubuh dan kesehatan bagi kita manusia.

Saat ini pola konsumsi masyarakat kita terhadap sumber pangan hewani secara umum masih rendah jika dibandingkan dengan pangan nabati. Pada tahun sebelumnya, konsumsi protein hewani kita sebesar 32,1% dari total protein. Konsumsi protein hewani nasional masih sangat rendah dan perlu terus ditingkatkan. Rendahnya konsumsi protein tersebut sangat berpotensi perpengaruh menghambat upaya peningkatan kualitas sumber daya masyarakat kita khususnya indonesia. Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang absorbsi proteinnya lebih tinggi dibandingkan dengan produk hewani lain seperti daging sapi dan ayam karena sumbangan protein ikan terhadap total protein hewani mencapai 57.1%. Maka dari itu peningkatan kualitas gizi masyarakat sangat penting bagi kemajuan suatu daerah atau bangsa, salah satu cara yang sangat potensial bagi masyarakat kita adalah dengan meningkatkan konsumsi ikan, seperti di Jepang yang diharuskan dari tingkat anak-anak harus mengkunsumsi daging ikan.

Peningkatan konsumsi ikan dapat dimulai dari anak-anak sebagai bibit masa depan masyarakat kita sehingga regenerasi kita tahu manfaat dan terbiasa konsumsi ikan yang cukup protein dan perkembangan pertumbuhan otak lebih baik.  Dengan penulisan singakat saya ini diharapkan pula muncul generasi baru yang menjadikan ikan sebagai pilihan pertama dalam pangan asupan protein sehingga SDM masyarakat kita semakin berkualitas baik dari segi kesehatan dan kecerdasan.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini