Tertipu, Pria di Halsel Nikahi Sesama Jenis
LABUHA-pl.com, Pernikahan sesama jenis di Desa Sekli Kecamatan Gane Barat Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara heboh di media sosial.
Pemerintah Halmahera Selatan bersama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) dan Pemdes Sekli langsung menggelar pertemuan membahas kejadian tersebut.
Dalam pertemuan dihadiri unsur Pemerintah dan Kemenag Halsel, disepakati sejumlah poin di antaranya; setelah melakukan konfirmasi dengan berbagai pihak seperti Kepala KUA kecamatan Gane Barat Selatan menyatakan bahwa perkawinan tersebut adalah perkawinan sah antara laki-laki dan wanita.
Hasil koordinasi dengan Kepala Desa Sekli (Rekaman terlampir) menyatakan bahwa informasi tersebut adalah fitnah.
Hasil pemeriksaan kelamin dan dokumen berupa akte kelahiran dan ijazah oleh adik dari mempelai pria berinisial LI alis Im laki-laki menyatakan bahwa istri kakaknya benar seorang wanita.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi yang viral tersebut tidak benar, karena perkawinan resmi dan sah antara laki-laki dan wanita dilakukan di KUA Kecamatan Gane Barat Selatan (bukan perkawinan sejenis antara laki-laki dengan laki-laki).
Namun, klarifikasi tersebut kemudian dibantah petugas kesehatan atau Bidan Desa Sekli, Gusri Yulpi Palondongan.
Dalam keterangan yang diterima menyebutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan didampingi lima keluarga dari pihak laki-laki di Desa Sekli dapat disimpulkan, bahwa benar telah terjadi perkawinan antara laki-laki dengan laki-laki.
Ini dikuatkan atas percakapan dengan mempelai laki-laki, diketahui bahwa setiap akan melakukan hubungan, sang istri berinisial JL alias Lavini tidak pernah mau menyalakan lampu.
Semantara, Kepala Desa Sekly, Malik melalui rilisnya mengakui pasangan pengantin yang menikah di Desa Sekly pada Kamis (16/05/2024) kemarin benar sesama jenis.
Pengantin perempuan diduga berasal dari Halmahera Tengah (Halteng) itu ternyata ketika dikroscek berjenis kelamin laki-laki.
Kades pun mengaku, kasus ini terbongkar setelah siang tadi pihaknya menginstruksikan kepada sejumlah istri aparat desa dan seorang Bidan Desa untuk mengecek status mempelai perempuan.
Setelah dikroscek ternyata ternyata benar seorang laki-laki. Sialnya lagi, sang mempelai pria tak menyadari jika istrinya yang dipacari hampir setengah tahun itu seorang laki-laki.
“Melalui ibu-ibu aparat desa bersama Bidan Desa mengambil langkah mendatangi mempelai perempuan untuk dikroscek, apakah yang bersangkutan benar berjenis kelamin perempuan atau laki-laki, tapi ketika dicek ternyata dia laki-laki,” ungkap Kepala Desa Sekly.
Lanjut Kades, kondisi ini juga diperkuat dengan pernyataan keluarga mempelai perempuan di Halteng melalui sambungan telepon membenarkan, bahwa yang bersangkutan laki-laki atau waria.
“Dari keterangan keluarga di Halteng juga membenarkan kalau yang bersangkutan mantan siswanya saat masih di SMA dan sekarang orangtuanya dalam perjalanan menuju Sekly,” ucap Kades.
Untuk menghindari amukan warga dan keluarga, pihaknya kini sudah mengarahkan sejumlah aparat keamanan dari Linmas dan kepolisian yang dipimpin Danpos.
“Situasi saat ini di Sekly sudah dijaga aparat Linmas dan Kepolisian, langkah itu untuk menghindari amukan warga,” tutup Kades.
Sementara itu, Kepala Kemenag Halsel, Lasemgka, saat dikonfirmasi, enggan merespon hingga berita ini dipublish.
Tinggalkan Balasan