Cagub Husain Alting Tagih Kado Istimewa Untuk Maluku Utara
TERNATE-pl.com, Dalam rangka peringati hari ulang tahun komunitas Jalan Roda (Jarod) ke-12, gelar diskusi publik bertajuk “Pilkada dan Wajah Maluku Utara Kedepan”. Sabtu (14/9) Malam.
Diskusi yang penuh dengan harapan perubahan untuk Malut kedepan ini berlangsung di Kelurahan Stadion, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate. Dengan mengundang semua bakal calon Gubernur Malut untuk berdialog terkait visi dan misi ketika terpilih menjadi pemimpin.
Namun, terlihat Husain Alting Sjah dari empat calon Gubernur Maluku Utara yang hadir. Selain itu, calon Wakil Gubernur Maluku Utara, Basri Salama pasangan dari calon Gubernur Muhammad Kasuba.
Pada kesempatan itu, Komunitas Jarod juga menghadirkan Pakar Hukum Tata Negara, Dr. Margarito Kamis dan akademisi IAIN Ternate, Prof. Dr. Jubair Situmorang, S.Ag.,M.Ag, sebagai pembanding
Cagub Husain pada diskusi publik menyampaikan secara singkat visi-misinya bersama calon wakil gubernur Asrul Rasyid Ichsan yang akan dikerjakan sebagai program prioritas jika terpilih.
Visi mereka yakni: Maluku Utara maju, berbudaya dan berkelanjutan untuk kesejahteraan.
Sementara untuk misi ialah: SDM unggul berbudaya. Pertumbuhan ekonomi produktif inklusif. Tata kelola pemerintahan inovatif berintegritas. Ketangguhan daerah, ketahanan sosial, budaya, ekologi berlandaskan adat se atorang. Infrastruktur dasar dan pengelolaan sumber daya kewilayahan berkelanjutan.
“Misi ini dianggap penting karena saat ini kita boleh maju tapi kalau pada sisi lain, tidak ada penguatan budaya di dalamnya, maka sentuhan-sentuhan adab dan sebagainya itu tidak akan memberikan warna dalam perjalanan Maluku Utara,” kata Husain.
Selain itu, Husain menyebutkan, Indonesia berhutang budi terhadap Maluku Utara, sebab pernah memberikan sesuatu yang terbaik bagi Indonesia. Husain mengaku ikut serta dalam kontestasi Pilkada selain untuk membuat perubahan dan perbaikan ia juga akan menagih kado istimewa dari Indonesia untuk Maluku Utara yang sudah dinantikannya selama 25 tahun terakhir ini.
“Maluku Kie Raha sudah 25 tahun, saya menanti-nanti kado istimewa dari bangsa ini untuk Maluku Utara, tapi masih tertatih-tatih perjalanannya dan kitorang (kami) semua merasakan itu,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan