Wali Kota Ternate Terus “Diburu” Aktivis GPM

M Irsyad PojokLima
Aktivis GPM saat unjuk rasa di depan kantor kejati

TERNATE-pl.com, Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman terus dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi anggaran Covid-19 dan vaksinasi.

Dugaan itu menurut Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Maluku Utara sangat berdasar. Tauhid Soleman pada saat diketahui menjabat Ketua Satgas Covid-19.
Ketua GPM Maluku Utara, Sartono Halek dalam unjuk rasa di beberapa titik, Kejaksaan Tinggi Maluku Utara dan Kantor Wali Kota Ternate mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) mendalami kasus tersebut dengan memanggil Tauhid Soleman.

Sartono membeberkan, dugaan kasus korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) pada penggunaan anggaran Covid-19 dan vaksinasi pada 2021 sebesar Rp22 miliar merugikan keuangan negara sebesar Rp709.721.945 sesuai perhitungan BPKP Malut.

“Anggaran tersebut melekat di dinas Kesehatan Kota Ternate, diduga melibatkan ketua Satgas Covid-19 yang saat ini menjabat Wali Kota Ternate. Ini sesuai dengan fakta persidangan yang disampaiakan sala satu terdakwa dalam kasus ini. Wali Kota Ternate diduga mencicipi aliran dana vaksinasi Covid-19,” ungkap Sartono dalam orasinya saat unjuk rasa di Kejati Malut, Kota Ternate, Selasa (23/7).

Diketahui, dalam penanganan kasus Covid-19, Kejaksan Negeri (Kejari) Ternate baru menetapkan empat tersangka yakni, Bendahara BPBD Kota Ternate, NA alias Nuryani, PAAD alias Pandan Ayu pemilik Caffe Big Bos (penyedia makan siang dan snak), HA alias Herisal selaku Kuasa Direktur CV Butet Agung Maraja (penyedia bantuan sosial sembako), dan AM alias Andi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Andi sendiri merupakan terpidana perkara vaksinasi yang melekat di Dinkes Ternate. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini