DLH dan Komisi III DPRD Ternate Tinjau Penggusuran Lahan di Kelurahan Sasa

DLH dan Komisi III DPRD Ternate saat meninjau lokasi

TERNATE-pl.com, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) beserta Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Darah ( DPRD) Kota Ternate, akhirnya meninjau langsung aktivitas penggusuran lahan milik Suhri Hud, di Lingkungan RT 12 Kelurahan Sasa, Kecamatan Ternate Selatan, Sabtu (22/03). Kunjungan DLH dan Komisi III ini didampingi Ketua RT 12 Jufri Misbah dan Kepala Kelurahan Sasa Ridwan B. Farman SH.

Jufri Misbah yang dihubungi media ini via handphone membenarkan adanya kunjungan pihak DLH dan Komisi III tersebut. Setelah pemantauan dari DLH dan Komisi III yang didampingi Lurah Sasa, selanjutnya akan mengkaji seluruh tahapan kegiatan penggusuran lahan yang berdampak pada pemukiman warga. “Harapan besar semoga ada kejelasan dan ketegasan pihak terkait dalam penerapan aturan serta penyelesaian masalah maupun tanggung jawab untuk memastikan kenyamanan warga, “tegas Jufri.

Sebelumnya warga RT 12 Kelurahan Sasa, mengeluh dan khawatir adanya penggusuran lahan di lingkungan tersebut. Pasalanya, saat curah hujan tinggi yang terjadi Senin (17/3), mengakibatkan banjir dan air meluap hingga masuk ke rumah warga.

Meluapnya air hingga menghantam pemukiman warga lantaran adanya penggusuran lahan yang tidak mempertimbangkan dampak lingkungan. Alih-alih membuat saluran air secara dadakan, material gusuran justru menghantam rumah warga karena terbawa banjir dan luapan air.

Dania, salah satu warga RT 12 yang terdampak banjir mengaku pernah memberikan saran kepada pemilik lahan saat awal penggusuran untuk membuat aliran air. “Saya pernah kasih tahu untuk buat tampa aliran air tapi dorang (mereka) terkesan tidak menggubris. Puncaknya sekitar pukul 02:00 WIT malam curah hujan tinggi menyebabkan air langsung naik dari belakang karena got sudah ponong (penuh), jadi torang (kami) kerja sampai pagi,”katanya.

Sebelum adanya aktivitas penggusuran lahan ini memang terjadi banjir tapi tidak separah seperti yang terjadi sekarang. “Saya takut kalau banjir ulang seperti karena trauma juga seperti kejadian di Rua,” ucapnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini