Jadi Inspektur Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Bupati Haltim Ajak Warga Jaga Persatuan

Bupati Halmahera Timur Ubaid Yakub yang bertindak sebagai inspektur upacara.Foto|Istimewa

MABA- pojoklima.com, Pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), menggelar upacara Hari Kesaktian Pancasila.

Hari Kesaktian Pancasila kali ini mengusung tema (Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045).

Upacara penuh khitmad ini berlangsung di Halaman Kantor Bupati, Rabu (1/10).

Bupati Halmahera Timur Ubaid Yakub yang bertindak sebagai inspektur upacara mengatakan, ini momentum penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

“Hari ini kita mengenang dengan penuh hormat, pahlawan revolusi yang telah gugur sebagai martir dalam mempertahankan ideologi bangsa  Pancasila,” ucapnya.

Ia menyampaikan, momentum ini juga menjadi pengingat atas kekejaman masa lalu, dan penegas bahwa Pancasila adalah dasar negara yang tak tergantikan.

“Ini dibuktikan dengan menyatukan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” ujarnya.

Untuk itu, kata Ubad, tema ini mengajak dalam meneguhkan kembali komitmen kebangsaan, memperkuat semangat persatuan, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Namun kita percaya bahwa selama Pancasila menjadi pegangan utama, maka bangsa Indonesia akan tetap kokoh, berdaulat, dan mampu melangkah maju,” bebernya.

Dikatakanya, menjelang satu abad kemerdekaan Indonesia di tahun 2045, kita telah menetapkan cita-cita besar: Indonesia Emas 2045 sebuah visi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, adil, makmur dan berdaya saing global.

“Mewujudkan cita-cita besar itu tidak cukup hanya dengan pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan karakter, etika, dan budaya bangsa. Di sinilah peran Pancasila menjadi sangat penting sebagai landasan moral dan arah kebijakan pembangunan nasional,” ujarnya.

Orang nomor satu di Pemda Haltim ini juga mengajak masyarakat menjaga  ideologi Pancasila.

“Kita lawan segala bentuk radikalisme, intoleransi, dan paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa. Mari perkuat persatuan dan gotong royong sebagai warisan terbaik para pendiri bangsa,” cetusnya.

 

 

 

 

 

 

Penulis: Riskam