Unjuk Rasa Blokade Jalan di Kelurahan Jambula
TERNATE-pojoklima, Warga Kelurahan Jambula, Kecamatan Pulau Ternate unjuk rasa memblokade jalan.
Masa aksi gabungan LPM, pemuda nelayan dan masyarakat memblokade jalan utama sejak pukul 06.00 WIT, Senin (12/10/2025).
Pantauan di lokasi, massa aksi menolak berdialog dengan sejumlah pejabat terkait tuntutan mereka.
Bahkan, Plt Kepala Dinas Perikanan Provinsi Maluku Utara, Fauji Momole juga ingin menemui masa aksi pun diusir paksa.
Ia mencoba berdialog dengan masyarakat, namun komitmen mereka tetap menolak. Mereka dengan lantang meninta kadis meninggalkan lokasi aksi.
“Lebih baik Kadis Pulang. Torang (kami) tidak ingin komunikasi dengan pihak lain selain gubernur. Yang lain dorang (mereka) bafoya (bohong) semua,” ungkap orator aksi, Gunawan.
Momen itu terjadi sekira pukul 10.30 WIT. Tak berlangsung lama, pihak kepolisian menyampaikan informasi permintaan dari pemerintah kota, BWS dan PUPR untuk negosiasi. Namun, masyarakat tetap menolak.
Massa aksi meminta Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda bisa bertemu dan mendengar langsung tuntutan dalam aksi tersebut.
Alasan mereka menolak berdialog dengan bawahan gubernur, karena aspirasi yang disampaikan kepada pemerintah kota maupun provinsi sudah sejak lama tak kunjung diakomodir.
Masyarakat meminta keberpihakan yang pasti dari pemerintah terhadap tuntutan mereka. Yakni pembangunan breek water dan menggantu kapal nelayan yang rusak akibat hantaman ombak beberapa waktu lalu.
Aksi tersebut mengakibatkan akses lalu lintas yang menghubungkan beberapa kelurahan lumpuh total. Juga mengganggu mobilisasi bahan energi dari Depo Pertamina Jambula ke sejumlah titik.
Diketahui, cuaca ekstrem beberapa waktu lalu berdampak pada rusaknya tujuh kapal nelayan Jambula dan talud penahan ombak rusak.
Hingga berita ini naik tayang, blokade jalan utama Kelurahan Jambula masih berlangsung.